Selasa, 26 Maret 2013

You Are My Harbour? Maybe

Perahu? Ya, perahu itu mengalir, tak jelas dia mau kemana, dia hanya ingin menuju suatu takdir yang dia tak bisa membacanya. Ya, tujuannya hanyalah mencari dimana dia bisa tertambat dengan tenang. Dan bisa menikmati tempat persinggahannya sampai ia merasa tenang disana. Banyak tempat yang telah ia lalui, tempat ia transit, telah ia rasakan setiap pelabuhan itu, tapi hanya ada satu pulau akhir yang akan menuntunnya pada kebahagiaan yang abadi.

Aku tak tahu, apakah analogi ini benar atau tidak dengan cerita yang akan aku ceritakan... Entahlah?

Ya, aku bagaikan perahu itu mungkin, yang berpetualang ke setiap pelabuhan, merasakan setiap pesonanya. Aku mengenalmu lebih dahulu, lebih awal dari mereka-mereka yang pernah aku singgahi. Kau tahu? Diri itu adalah kamu. Ya! sejak sekolah dasar aku telah mengenalmu, tapi kau mungkin tak pernah tahu sejak kapan, ya sejak kita sering ditertawakan kalau kita saling menyukai oleh teman-teman. Awalnya aku memang tak pernah ada rasa padamu, ya aku masih terlalu dini untuk bisa merasakan itu. Aku sebel ketika orang-orang memfitnahku kalau aku menyukaimu. Tak pernah!!
Namun, kau seolah membuatku kagum, kau pintar, aku menganggap dirimu adalah wanita yang sempurna saat itu, aku tak pernah melihatmu alpa mengerjakan PR, kau yang begitu teladan, aku berani bertaruh tak ada guru yang tak menyukaimu waktu itu. Kau selalu menjadi juara kelas. Aku kagum, aku seolah terpacu. Aku ingin mengalahkanmu, menyingkirkanmu dari singgasana yang telah nyaman kau tempati. Aku selalu berusaha, tapi ambisi ku itulah yang membuatku menyukaimu, kau seolah-olah memberiku arti dari semangatku untuk berjuang, meski ya, aku tak pernah mengalahkanmu.

Saat sekolah dasar banyak hal yang kuingat. Yang paling kuingat saat kau dan aku duduk bersama. Entahlah! Ini semacam konspirasi menurutku. Semua orang menertawakan kita, menjodohkan kita, memberi taburan selai di atas cinta monyet kita. Haha.
Kau pernah kan waktu itu lupa membuat PR? Ya, aku juga. Guru menyuruh kita berdiri di depan kelas. Itu lah kali pertama aku tak malu berdiri di depan kelas karena tak membuat PR, karena orang yang selalu di atasku pun ikut berdiri. Semenjak itu aku sadar bahwa kau tak begitu sempurna, tapi kau masih tetap sempurna di mataku.

Kau ingat saat kita kelas 6 dulu? Tentu, masa itu mungkin banyak wanita di kelas kita yang sudah mulai menunjukkan kedewasaan mereka, mereka sudah tahu apa itu cinta. Ya, hanya cinta seperti mereka pikirkan saat itu. Mereka menulis nama setiap lelaki yang mereka suka di tangan mereka, aku juga tak mengerti itu esensinya apa. Kau salah satunya, kau juga menuliskan nama seorang lekaki di tanganmu, aku berharap itu namaku, tapi ternyata bukan! Aku kecewa saat itu, kau menuliskan nama orang lain. Ya! Meski begitu kau masih orang yang sempurna di mataku.

Kita telah tamat sekolah dasar, kita akan memasuki sekolah menengah, aku gagal lulus di sekolah menengah impianku, kau lulus di tempat yang kau inginkan. Kita berpisah, tak ada lagi dirimu dalam tiga tahun ke depan. Disanalah, aku mulai bisa melupakanmu, aku mencari seseorang yang lain. Mungkin kau juga begitu. Entahlah?
Aku pernah mengenal teman sekolahku, aku menjalani hubungan dengannya, hanya sebentar memang, aku hanya sebentar menyukainya, tak selama aku menyukaimu. Lalu aku juga pernah bertemu seseorang yang aku suka, cukup lama kami dekat, kami begitu rajin berkirim pesan dan saling telponan, ya karena jarak jauh yang memisahkan kami. Aku tak pernah menyatakan cinta ku padanya, tapi menurutku dia tahu bahwa aku menyukainya, dan aku juga yakin kalau perasaanku kepadanya juga sama seperti apa yang dia rasakan padaku. Tak mungkin, seorang wanita yang begitu rutin menemani malam-malamku, waktu belajarku, bahkan Ujian Nasional ku selama satu tahun kalau memang orang itu tidak menyukaiku. Namun setelah itu kami tak lagi sering berhubungan seperti biasa, mungkin sudah terlalu fokus menuju SMA.

Aku telah lulus dari Sekolah Menengah yang bukan tempat impianku dan sekarang aku telah memasuki SMU. Aku satu SMU lagi denganmu. Ya, kamu! Orang yang telah lama aku suka. Kita satu sekolah lagi! Tapi kita tak sekelas, atau sebangku seperti dulu. Tapi aku masih tetap bisa melihatmu. Sebentar... melihatmu dengan kekasihmu lebih tepatnya. Aku tak begitu cemburu, karena rasaku padamu tak sedalam dulu, tapi entah kenapa sejak kau memutuskan untuk tak bersamanya, rasa itu kembali dalam, ya sedalam sumur mungkin, entah mungkin palung. Aku lebih akrab denganmu, tak seperti saat sekolah dasar, yang mana saat kau berbicara denganku, itu sudah merupakan anugerah bagiku. Ya, dulu memang aku dan kamu sangat jarang berbicara, meski kita telah sebangku pun, aku tak sanggup berbicara kepadamu. Kau tahu kenapa? Karena aku malu untuk kau menatap padaku, mendengar suaramu dan menatap matamu.
Tapi saat SMU telah berbeda, aku lebih dekat denganmu, tak ada lagi malu untuk menegurmu, tak ada lagi rasa malu untuk berkirim pesan denganmu. Kita dekat, kita saling berbagi cerita, kita begitu dekat, bahkan ada beberapa temanku yang telah menganggap kita pacaran. Tidak mungkin! Aku tidak mungkin pernah bisa mengungkapkan itu meski mungkin kau tahu akan itu.

Sampai pada suatu ketika, teman-temanku memaksaku untuk mengungkapkan perasaanku padamu. Ya, saat itu adalah masa dimana aku dan teman-temanku merasa sudah cukup dewasa dan cukup mampu untuk membagi perhatian antara dirinya sendiri dengan anak gadis orang. Aku tak mau kalah, aku pun mengatakan kalau aku suka kepadamu, dan kau tahu itu!!
Namun entah kenapa, kejantananku lenyap jika itu harus menyatakan secara langsung, berkali-kali ku buat janji denganmu untuk mengungkapkan itu tapi aku dengan pecundang mengikarinya --bahkan aku rutin setiap hari berlatih menyanyikan lagu Can't Take My Eyes Off of You sebagai lagu persembahanku padamu. Namun aku tetap tak berani. Aku merasa diriku lelaki paling pecundang di dunia.
Kau tahu dan kau dengan dingin mengatakan, "Kita lebih baik bersahabat, karena aku tak mau kehilanganmu!"
Aku mengerti, seseorang yang pacaran jika mereka tak jodoh maka putus, setelah mereka putus, biasanya mereka akan jadi lebih jauh, tak ada lagi sayang seperti dahulu, yang ada hanyalah rasa saling benci dan untuk memulihkan itu butuh waktu yang lama. Mungkin karena itulah kau mengatakan itu.
Aku bisa menerima kenyataan itu. Selama kita dekat, aku menyukai beberapa hal darimu, ternyata kau bukan wanita sempurna seperti dalam imajinasiku, kau juga sering mendapat nilai jelek, kau juga sering memarahiku, kau sering berkeluh kesah dan meluapkan kekesalanmu padaku, aku tak pernah merasa marah, aku menikmati semuanya. Ternyata, meski kau tak sempurna, tapi kau tetap sempurna di imajinasiku.

Setelah itu, kita tetap berhubungan, meski tak seakrab dulu, karena ada rasa kecewa di hatiku, tapi satu hal yang patut aku syukuri, kau tak hilang dari hidupku. Aku pun kembali mengayuh perahu ku mencari pelabuhan lain untuk disinggahi. Sampai aku singgah di suatu pelabuhan, aku mendapatkan seseorang yang tulus mencintaiku, meski awalnya aku tak begitu mencintainya, tapi dia mengajarkan aku bagaimana tulus mencintai seseorang. Mungkin hanya dialah wanita yang bisa membuatku menangis karena harus berpisah dengannya. Tapi tak semuanya akhir dari pacaran berakhir buruk, aku dan dia masih berkomunikasi dan kita tak pernah saling benci, ya mungkin hanya gap yang lebih jauh yang memisahkan aku dengan dia. Dia lah cinta terakhir ku di masa sekolahku. Aku telah menanggalkan seragam putih abu-abu ku. Dan aku bersiap-siap untuk memasuki ujian masuk universitas. Ohya, saat hari perpisahan di sekolah, aku dan kamu sempat berfoto berdua. Ya, bersama bagian masa kecil dan masa remajaku. Mungkin itu adalah satu-satunya foto kita berdua selama ini.

Aku pun telah memasuki universitas dan dia juga, tapi kali ini kami kembali berpisah. Ya, aku kembali sempat memarkir perahu pada suatu pelabuhan. Tapi tak lama, aku tak pernah belajar dari kejadian yang menimpaku sewaktu sekolah menengah, aku hanya sebentar menyukainya. Dan akhir-akhir ini juga pernah suka dengan seorang wanita, saat aku mulai menyukainya dia pun memilih orang lain. Haha.

Siang itu aku sangat bosan di rumah, aku memilih menonton sebuah film Taiwan, drama percintaan. Hehe. Film itu kembali menuntunku pada kenangan lama antara aku dan kamu, cerita yang begitu persis dengan masa lalu kita. Film itu mengajarkan bahwa kita tak tahu siapa jodoh kita, bahkan orang yang telah kita sukai begitu lama, belum tentu akan menjadi jodoh kita.

Aku tak tahu, entah kenapa sejak saat itu aku mulai kembali menghubungimu, dan aku tak tahu kenapa, aku kembali merasa nyaman, rasa yang sudah mati suri selama dua tahun itu hidup kembali. Aku juga tak ingin terburu-buru menyatakan bahwa ini adalah cinta. Aku telah banyak belajar dari banyak pelabuhan yang pernah ku singgahi, aku yang selama ini belum bisa menafsirkan rasa suka sesaat dalam sebuah makna cinta. Cinta adalah sesuatu yang utuh dan abadi, yang tak lekang di makan zaman. Mungkin sekarang aku suka padamu, belum tentu aku mencintaimu. Aku tak ingin terburu-buru aku ingin menikmati setiap masa-masa ini denganmu. Kita jodoh atau bukan? Biarlah Tuhan dan waktu dan menjawab dengan caraNya sendiri. Biarkan rasa ini mengalir, dan andai kau tahu aku menyukaimu. Mencintaimu? Sudahlah, biarkan waktu yang menjawab...
Selasa, 12 Maret 2013

Kenapa sih pagi pagi udah ngeblog?

TARAAAA!!!
Saat aku mulai menyukaimu, saat kau seperti memberi sedikit harapan, saat kau menerima ajakanku, di saat yang hampir bersamaan atau mungkin lebih dahulu pria itu datang menghampirimu, membawakan sesuatu yang membuatmu merasa cukup. Ya, aku kalah!!

Ah, aku sedikit berbelit di atas, ya itu adalah linimasa kisah cintaku dua minggu terakhir, saat aku mengenal seorang wanita, aku menyukainya, dia seolah memberiku harap, aku ajak dia nonton dan dia menerima, sampai aku lupa bahwa aku telah menghilangkan kartu ATM saat begitu terasa bahagianya bersamamu. Namun, setelah itu, aku tak mendapatimu, harapan yang selama ini kuanggap hanyalah palsu, aku mungkin yang terlalu berharap, aku sudah tahu kenapa berubahnya sikapmu padaku. Ternyata dia, orang yang sudah lama kau suka, kini mendekatimu, itu kau mungkin merasa di posisi aku, tapi itu nyata bukan maya.

Ohya, maaf sedikit dariku karena telah mengganggu hari-harimu belakangan ini dengan teks ku yang tak pernah begitu penting, juga kuucapkan selamat untuk dia, dia yang telah memenangkan hatimu. Dia pantas memilikimu.
Aku berhak menyukaimu, tak ada yang melarang, dia juga berhak menyukaimu, tak ada yang melarang, kau berhak menyukai siapa saja, tak ada yang melarang. Dan kini kau telah memilihnya, ini memang bukan perlombaan X-Factor atau pertandingan sepakbola, berbeda! Ini adalah perasaan, suatu hal yang paling sensitif.
Ohya, hidup ini memang berat, aku tak perlu pula hancur karena ini, aku teringat ucapan kawanku kepadaku, "tak perlu kau galau, Tuhan sudah melengkapi kita masing-masing, kelak kau akan menemuinya!"
Nah, mungkin kemaren aku menganggap itu hanyalah kutipan sok bijak, tapi dia memang benar. Mungkin wanita itu bukan jodohku, yah, memang terlalu prematur untuk memikirkan itu.

Ohya, terimakasih untuk semuanya, waktumu, perhatianmu dan segalanya, terimakasih semuanya. Aku masih akan terus hidup. Ini adalah kisah cinta yang gagal kesekian kalinya, banyak cara memang Tuhan membuat takdirku seperti ini. Aku ingat, saat aku tak berani mengungkapkan rasa sukaku kepada wanita yang kusuka,  sampai pada akhirnya dia memilih pria lain. Atau aku ingat saat aku suka diam-diam terhadap seseorang, tetapi di saat bersamaan, muncul seseorang yang lebih berani dan vokal dalam mengungkapkan isi hatinya. Ah, close enough untuk cerita terakhir dengan yang baru-baru ini.

Ohya, namamu Ajeng kan? Selamat Ajeng, semoga kamu bisa bertahan lebih lama dengan dia, orang yang telah kau pilih, mungkin itu yang pertama dan terakhir. :)

Ohya, ceritaku yang ini mungkin hasilnya kegagalan, seperti Miko bilang, "kita tidak perlu tahu orang lain butuh kita atau enggak, tapi yang penting kita ada untuk mereka, dan kita gak boleh berhenti berharap, karena suatu saat nanti akan ada orang yang terbaik untuk kita."

Aku memang harus belajar banyak dari setiap kegagalan Miko di malam minggunya, dan yang penting kita tak boleh menyerah dan kita tak boleh terhanyut dalam kegalauan itu, tenanglah Tuhan sudah mengatur semuanya kok. Dan semua akan indah pada waktunya. :)
Sabtu, 02 Maret 2013

Ngeng ngeng ngeng

Dalam seminggu terakhir ini perasaan yang sudah lama tak kurasakan muncul, entah aku tak bisa menebak ini sebuah perasaan cinta, tapi aku merasa kagum pada seseorang yang sebelumnya tak ku kenal dekat. Aku tahu perasaan ini pasti pernah dirasakan manusia normal.

Ya, entah rasa apa itu aku sering berpikiran kepadanya, wanita itu, aku coba memulai semua ini, dengan memfollow twitternya, ya kami bersahut-sahutan di mensyen dengan percakapan yang tidak jelas. Sampai pada malam itu, aku memberanikan diri untuk menghubunginya secara lebih personal. Dia tak menolakku dengan senang hati. Bahkan aku merasa sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas habisnya pulsanya akhir-akhir ini. Aku tahu dia anak baik, anak yang polos, cukup jarang memang bisa bertemu orang seperti dia saat ini.

Setelah mencoba dekat dengannya aku tahu bahwa di hatinya masih ada seseorang yang belum bisa dia lupakan, mungkin seseorang yang pernah memberinya perasaan atas apa yang aku rasakan padanya. Dia juga sepertinya belum bisa menerima keberadaanku untuk bisa sejajar dengan orang itu di hatinya. Tapi aku harap dia tak perlu tahu bahwa aku juga ingin menjadi orang yang ingin sejajar atau bahkan menggantikan orang itu di hatinya. Dia mungkin lebih bahagia sekarang, itu jauh lebih baik.

Aku tak hancur, aku hanya ingin menggoreskan perasaanku dalam ini. Semua yang kurasakan, tanpa dia tahu.

Aku ingat dia pernah berkicau, "pengen nangis, aku tidak ingin ada yg tersakiti dan menyakiti." Sekarang aku mengerti maksud dari semua ini, itu ternyata bukan lirik lagu yang biasa ia dengarkan akhir akhir ini. Dia memang anak baik.

Dia seorang wanita, kesensitifan perasaannya sangatlah dalam. Biarlah dia merasa tenang dengan orang yang ada di hatinya. Bravo!!

Aku tahu...
Bibir ini memang tak sanggup mengucap
Semuanya terasa kaku
Tertahan oleh perasaan

Senja itu aku ingat...
Semua terasa samar
Hanya bayangmu yang bisa kulihat
Tapi ketahuilah...
Itu sudah cukup...
Sudah cukup...
Cukup..

Aku tak meminta kau memperlihatkan wajahmu
Bayangmu sudah cukup bagiku
Tetaplah disana, kejarlah semuanya
Jangan pernah kau hilangkan bayanganmu.
Karena itu sudah cukup bagiku...


BRAVO!!!
Selasa, 08 Januari 2013

Curahan Hati Selama Ini

Ingin rasanya aku kembali menumpahkan perasaanku ke dalam tulisan ini. Aku tak ingin ada yang membaca ini, cukuplah engkau tahu, bahwa kau bisa menyimpan ini. Lelaki juga punya sisi melankolis.

Aku sudah hampir satu semester disini, berstatus sebagai mahasiswa. Apalagi yang kurang keren dari status ini? Anda dipandang sebagai seorang berpendidikan, seorang yang pintar, mempunyai banyak kawan di luar sana dan anda juga boleh gondrong --aku bercita-cita dengan ini.
Tapi lima bulan berlalu aku belum menemukan nikmatnya menjadi mahasiswa. Aku memang seorang yang tidak bagus dalam berkomunikasi dengan sesama, aku ini apatis banyak yang tidak menyukaiku. Aku tak akan pernah mengajak ngobrol seseorang sebelum aku mengenalnya.
Bagaimana dengan kuliahku? Arsitektur, awalnya terlihat sangat keren, tapi ternyata aku tidak, bukan, maksudku belum menikmati bagaimana senangnya menggambar seperti teman-temanku yang lain. Aku terkesan membelot dari apa yang telah aku ikrarkan, di depan mereka, orang yang membanggakanku, aku telah menahbiskan keinginanku untuk menjalaninya dengan senang, karena ini pilihanku.
Bakat?
Ya, sesuatu yang telah menjadi fitrahmu. Aku tak tahu bakatku, entah itu ada atau tidak. Arsitektur penuh dengan mereka yang berbakat, aku merasa tidak seperti mereka, aku hanyalah seorang anak biasa yang ingin menjadi seperti mereka, bisa menggambar dan menikmatinya. Faktanya, aku lebih menikmati hal di luar dari apa yang aku jalani, aku seolah-olah keluar rel untuk menemukan kesenangan. Aku tak ingin terus tertekan oleh garis, bentuk, gambar dan deadline. Aku juga ingin merasakan kesenangan seperti mereka, meski dengan cara yang tidak seperti mereka.
Aku tidak mengeluh karena aku tidak punya bakat menggambar, karena itu semua bisa dipelajari. Tapi entah kenapa, aku belum bisa menikmati dari setiap garis yang kutarik ini. Apa aku memang tidak ditakdirkan Tuhan disini? Entahlah! Tuhan memang selalu punya rencana yang indah.

Sepakbola?
Anda yang mengenaliku pasti tahu bagaimana aku mencintai ini. Sepakbola! Meski kaki ku tak bisa menendang bola seperti yang biasa aku saksikan, tapi aku benar-benar tidak bisa dipisahkan dari ini, pernah aku mencoba berpisah, tapi aku tetap tergoda. Aku berjodoh dengan ini? Entahlah, Tuhan lah yang tahu.
Tolong, jangan paksa aku berpisah dengan ini. Tolong!! Aku mohon!! Aku sangat mencintai ini, aku ingin suatu saat ini menjadi bagian dari ini. Ibu, aku tahu kau tak senang anakmu mencintai sepakbola, tapi aku mohon izinkan aku untuk mencintai ini seperti aku mencintaimu! Atau seperti teman-temanku mencintai gambar.

Perasaan?
Ya, pernah sekali aku berpacaran dengan teman satu kuliah ku. Aku menikmati hal-hal dengannya, entah bagaimana dengan dia, aku sempat mencintainya dan aku mengakuinya. Ya, terkadang aku memang menyebalkan di mata dia, aku memang tak bisa seperti yang dia harapkan atau seperti apa yang selalu kampanyekan untuk mengikat hatinya dulu. Pecundang!
Aku berpisah dengannya aku usahakan sebaik mungkin, aku berharap setelah berpisah kita bisa menjadi teman seperti dulu. Tapi itu tidak!
Ya, memang jahat sekali saat orang lain menilai bahwa dia yang mengerjarku, karena aku memang terkesan cuek. Ketahuilah kau yang di sana! Aku memang sangat pemalu untuk berjalan berdua, sambil berpegangan tangan di depan umum. Aku tidak seperti yang kau harapkan! Maafkan aku...
Entahlah, aku tak berharap dia membaca ini, tapi aku berharap dia tahu bahwa tak ingin selalu berdiaman seperti ini dengannya. Ini buruk!


Ah, aku sudah cukup banyak curhat ke dalam media internet ini. Aku bodoh? Memang!
Kamis, 11 November 2010

10 Penyebab Kita Sering Pipis


Biasalah external linknya dari kaskus...
Kali ini ada salah satu Hot Thread yang membuat ane pengen baca dan langsung copas ke blog...
Langsung aja deeh...

10 Penyebab Kita Sering Pipis:

1. Terlalu Banyak Minum
Banyak minum memang membuat badan menjadi sehat. tetapi minum terlalu banyak air (atau cairan yang lain) dapat membuat kita berkali-kali ke kamar mandi. Untuk orang yang susah mengontrol keinginan untuk kencing (bahasa inggrisnya beser dan bahasa jawanya overactive bladder), disarankan untuk tidak minum lebih dari dua liter air atau cairan lainnya dan waktu minumnya disarankan di siang hari agar pada malam hari tidak terlalu sering bangun untuk pergi ke kamar mandi.

2. Terlalu Sedikit Minum
ini kebalikannya dari yang kebanyakan minum, orang yang terlalu sedikit minum karena penyakit susah menahan kencing / beser / overactive bladder biasanya akan mengurangi minum. tapi ternyata ini sangat berbahaya! karena dapat membuat iritasi pada saluran kencing yang mengakibatkan orang jadi ingin ke belakang terus. walaupun minum delapan gelas perhari itu baik tetapi jika orang tidak mampu melakukannya, menurut para ahli hanya diperlukan minimal satu liter per hari untuk mencegah iritasi ini.

Jadi minum itu gak boleh berlebihan dan gak boleh sedikit...


3. Minuman Beralkohol
Bir, anggur, dan minuman-minuman beralkohol lainnya menyebabkan kita berkunjung ke kamar mandi lebih sering. Walaupun alkohol sendiri sifatnya membuat kita dehidrasi pada tubuh tapi dehidrasi ini terjadi karena alkohol meningkatkan air kencing yang harus dikeluarkan tubuh. Selain itu, alkohol juga mengirimkan sinyal-sinyal ke otak untuk menyuruh kita kencing.

4. Makanan / Minuman Berkafein
Kafein menstimulasi organ-organ pembuangan untuk memproduksi lebih banyak urin. mengurangi jumlah konsumsi kafein ( kopi, teh, coklat, cola) dapat membantu kita untuk mengontrol keinginan kencing yang berlebihan. Cara lainnya adalah mencoba menggunakan produk kopi tanpa kafein

5. Makanan / Minuman yang mengandung asam
Buah-buahan sebangsa jeruk dan minuman sari buah dari jeruk, kopi, teh, dan tomat dapat menimbulkan iritasi bagi organ-organ pembuangan. Walaupun konsumsi jus cranberry biasanya digunakan untuk menyembuhkan infeksi pada saluran kencing tetapi juga bikin kita kebelet kencing. mengurangi konsumsi makanan-makanan mengandung asam ini juga mengurangi heartburn (sensai panas di dada karena tingginya kandungan asam pada makanan yang dikonsumsi).

6. Minuman Berkarbonasi
Minuman-minuman berkarbonasi bisa membuat iritasi organ-organ pembuangan yang sensitif. orang-orang yang susah menahan kencing sangat disarankan untuk menghindari minuman-minuman ini. Kombinasi minuman berkarbonasi dan beralkohol akan membuat keinginan buang air kecil semakin besar.
Jangan sering-sering minum Coca Cola atau Sprite yaa, ntar sering kencing lho...

7. Makanan Pedas
Makanan-makanan mengandung cabai, wasabi, dan sebangsanya akan membuat lidah kita terbakar dan mata berurai air mata. hal ini karena iritasi yang ditimbulkan oleh kandungan di dalamnya. Iritasi juga terjadi pada organ-organ pembuangan. Untungnya iritasi ini hanya terjadi pada orang-orang tertentu saja.
Orang Padang kayak ane terkendala nih gann :hammer:

8. Pemanis
Gula, Madu, dan pemanis buatan dapat mengiritasi organ pembuangan. Batasilah konsumsi pemanis-pemanis ini jika sering ke belakang karena pengaruh pemanis terhadap keinginan orang untuk buang air kecil bervariasi

9. Kombinasi Dari Nomor 3-8
jangan mengonsumsi makanan dan minuman yang ada di nomor 3-8 seharian penuh atau bersama-sama, sudah dipastikan akan membuat anda ingin ke belakang

10. Obat-Obatan
Beberapa obat misalnya obat penurun tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan orang sering ke belakang, obat-obat yang lain juga banyak memiliki efek samping membuat orang sering ke kamar mandi.

Demikianlah, semoga bermanfaat...

[Dillema] Masuk Spartacks atau gak yaa?




Spartacks adalah akronim dari Supporter Padang dan Anak Rantau Cinta Kabau Sirah...
adalah sebuah kelompok supporter militan pendukung Semen Padang FC...
Kebetulan aku adalah supporter setia Semen Padang non-Spartacks, jadi aku hanya sekedar pendukung biasa yang mendukung Semen Padang cuma lewat TV, atau media masa lain, terkadang sesekali pergi ke stadion...

Suatu ketika aku ditawarkan oleh temanku untuk bergabung dengan Spartacks, ini adalah sebuah keinginan yang sangat aku dambakan bisa bersorak di stadion mendukung tim tercinta SPFC, namun ada suatu kendala bagiku untuk menjadi member Spartacks adalah larangan dari orang tua, meski aku belum menanyai hal ini kepada beliau, tapi aku yakin beliau pasti tidak memberiku izin, karena:

1. Orangtuaku sangatlah overprotective
2. Supporter Bola adalah sesuatu yang barbar di mata beliau...
3. Aku harus berkonsentrasi kepada sekolah...
4. Hanyalah buang-buang uang jika menjadi supporter bola...
5. Supporter bola Indonesia rawan anarki, dan mereka tak ingin aku yang lemah ini menjadi korban...
6. Jadwal sekolah yang padat memaksaku untuk tidak bisa selalu hadir ke Stadion, karena jarak rumahku ke Stadion sekitar 100 Km...
7. dan lain-lain...

Itulah yang membuatku dilema, meski aku sudah kelas 2 SMA, tapi orang tuaku masih menganggapku seperti anak SD, contohnya tak mengizinkanku membawa motor ke sekolah yang jauhnya 11 KM...

Aku begitu ingin bersorak di lapangan, tapi orang tua dan sekolah belum mengizinkanku...

I LOVE SEMEN PADANG FC...
I LOVE SPARTACKS...

Untitled??

puisi ini adalah sebuah balutan kata-kata ketika aku mengenali seseorang dan aku jatuh cinta padanya, meski aku terkesan salah jatuh cinta, karena kebetulan banget saat aku mengenalinya, dia sedang dalam masa pendekatan (didekati lah lebih tepat) oleh seseorang yang notabene adalah temen aku, aku sumpah gak tahu kalo aku suka sama cewek yang lagi ditaksir temen aku...
Ini bener-bener tragis, aku harus berjiwabesar, aku tak boleh egois, aku harus bisa merelakannya, dan kuharap jika jalan takdir kita memang bersama, kuharap kau bisa menerimaku...

Suasana formal ini
Aku mengenalmu
Kubalut dalam torehan tinta ini
Rasa sayang tak berdasar
Cinta yang kau beri
Memberi rasa cinta
Kita terlahir untuk bersama

Ketika senyuman itu
Tergambar padat di wajahmu
Aroma indah terpancar
Terpancar diantara kegelapan
Bagai mercusuar
Yang memanduku menuju tujuan akhirku
yaitu... Mencintaimu...


Meski kata terakhir dalam puisi sangatlah tidak realistis namun aku masih akan berusaha merealisasikannya, seperti kata Monseiur Hiruma, "Meski peluang kita tinggal 0,0000000000...1%, tapi berkat usaha dan kerja keras, angka tadi bisa menjadi kemenangan 100%", meski kata-kata monseiour Hiruma begitu kompetitif, tapi maksutku bukanlah berkompetisi melainkan hanyalah sebuah harapan...
Aku tak mengharapkan mereka menjadi berpisah...
Karena dia temanku...
| Top ↑ |